Ani duduk termenung di teras rumahnya yang sepi, memandang jauh ke perbukitan hijau yang pernah menjadi saksi kesuksesannya. Dulu, ia adalah pengusaha makanan yang sukses, memimpin perusahaan keluarganya dengan penuh semangat dan kebanggaan. Namun, semua itu lenyap dalam sekejap ketika kecurangan dari orang dalam menghancurkan segalanya.
Masa-masa sulit itu mengubah Ani. Ia harus memulai lagi dari nol, membangun kembali karirnya dengan tekad yang kuat meskipun hatinya penuh luka. Di tengah perjalanan ini, nasib membawanya bertemu dengan Rafi, seorang pemuda peternak yang gigih dan penuh semangat. Rafi adalah sosok yang sederhana namun penuh dengan pengetahuan tentang alam dan beternak.
Ani dan Rafi saling melengkapi satu sama lain. Ani membawa pengalaman dan visi bisnis yang luas, sementara Rafi membawa ketulusan dan kebijaksanaan dari dunia peternakan yang ia geluti dengan penuh cinta. Mereka mulai bekerja sama, menggabungkan kekuatan mereka untuk membangun kembali usaha Ani. Setiap hari, mereka berdiskusi panjang tentang rencana masa depan, berbagi mimpi dan harapan.
Tak terasa, di antara perjuangan mereka membangun kembali, perasaan Ani dan Rafi pun tumbuh. Cinta tumbuh di antara mereka seperti benih yang ditanam di tanah subur, perlahan namun pasti. Rafi dengan sabar mendukung Ani melewati masa-masa sulit, sementara Ani memberikan kehangatan dan dukungan bagi Rafi.
Hingga suatu hari, di tepi sebuah ladang yang luas, di bawah langit biru yang indah, Ani dan Rafi mengakui perasaan mereka. Cinta itu membawa kebahagiaan baru dalam hidup mereka, menguatkan tekad untuk terus bersama mengarungi segala rintangan. Bersama-sama, mereka membuktikan bahwa dari kehancuran, bisa saja muncul kebangkitan yang lebih indah.